Judul :
Mengembangkan Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar
Berbasis Kapabilitas
Organisasi.
Pengarang : Muhammad Yusuf
Rahim.
Dimuat di : AL-FIKR Volume
17 Nomor 1.
Tahun : 2013.
Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan yang pada awal berdirinya berbentuk
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar. Awal perkembangan
universitas ini merupakan Fakultas Cabang dari Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, ditandai dengan berdirinya berturut- turut
Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar dengan
keputusan Menteri Agama RI nomor 75 tanggal 17 Oktober 1962, kemudian Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar dengan Keputusan
Menteri Agama R I nomor 91 tanggal 7 November 1964, yang selanjutnya disusul
Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar dengan
keputusan Menteri Agama RI nomor 77 tanggal 28 Oktober 1965.
Perkembangan
UIN Alauddin Makassar pasca peresmian adalah bagaimana menata kelembagaan dan
organisasi.Prinsip–prinsip organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli,
diantaranya adalahHodges, Alford & Russel, Allen, Dale, Fayol, Nawawi,
danTim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang. Melalui prinsip-prinsip
yang mereka keluarkan, maka dapat dipahami bahwa kapabilitas organisasi
merupakan terminologi yang mencirikan eksistensi dan kemampuan organisasi
mencapai tujuan yang ditetapkan secara efisien, efektif, dan akuntabel.
Secara praktis sebenarnya organisasi
telah lama dikenal dalam kehidupan manusia, bahkan sejak adanya manusia.
Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa memerlukan orang lain dalam hidupnya.
Untuk itu manusia perlu melakukan kerjasama dengan manusia lainnya. UIN
Alauddin Makassar sebagai suatu organisasi diciptakan sebagi suatu kolektivitas
yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan khusus tertentu yang sedikit
banyak didasarkan pada asas kelangsungan.
Pengembangan IAIN Alauddin
Makassarsetelah 6 (enam) tahun berdirinya yaitu pada tahun 1971, secara
organisasi atau kelembagaan telah memiliki 5 (lima) buah jenis fakultas.Ke 5
fakultas dalam lingkungan IAIN Alauddin Makassar dibina dalam suatu wadah
organisasi, dimana dalam wadah tersebut terdiri dari individu-individu yang
bekerjasama dan terkoordnasi dalam mencapai tujuan organisasi atau tujuan IAIN
Alauddin Makassar dalam mengembangkan kualitas diri baik secara kelembagaan,
akademik dan manajemen.Berdasarkan pandangan tersebut di atas, maka dapat
dikatakan bahwa organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat dan
kerangka dasar tempat individu-individu dikoordinasi yang didalamnya dilakukan
pembagian kerja, karena bidang kerja yang harus diselesaikan, dan adanya orang
– orang yang wajib menunaikan tugas tertentu.Jadi organisasi sebagai suatu
sistem organik yang dinamis ditampakkan pada manusia yang mengisii organisasi.
Manusia dalam organisasi yang dinamis adalah manusia yang mempunyai cara
berfikir baru dan bekerja dengan cara-cara baru.
Atas prakarsa pimpinan IAIN Alauddin
Makassar periode 2002 – 2006 di bawah kepemimpinan Rektor Prof.Dr. H.Azhar
Arsyad, MA, dan dukungan civitas akademika dan Senat IAIN Alauddin Makassar
serta dukungan rekomendasi Gubernur Sulawesi Selatan maka diusulkanlah konversi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN ) Alauddin Makassar menjadi Universitas Islam
Negeri (UIN) Alauddin Makassar kepada Presiden Republik Indonesia melalui
Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan Nasional RI. Maka mulai tanggal 10
Oktober 2005 status kelembagaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin
Makassar berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin. Berdasarkan
perubahan status IAIN Alauddin Makassar menjadi UIN Alauddin Makassar dapat
dipahami bahwa kapabilitas organisasi atau kemampuan kepemimpinan pada UIN
Alauddin Makassar dapat membuktikan bahwa kemampuan organisasi dan orang-orang
yang ada didalamnya untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan
internal dan eksternal, serta melakukan perubahan struktural organisasi itu
sendiri.
Perubahan lingkungan organisasi,
pergeseran cara pandang tentang organisasi dan manusia memberi tantangan yang
sangat berat untuk mengembangkan hari esok. Oleh karena itu, pada kenyataannya
organisasi merupakan hubungan timbal balik formal, nonformal, dan informal.
Organisasi hidup dan menunjukkan organisme yang saling terkait satu sama lain,
dimana kedua karakternya dapat dideskripsikan dan diukur. Pada dasarnya yang
dimaksud kapabilitas organisasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh organisasi
untuk menjalankan tujuan dan fungsinya untuk mencapai tujuan spesifik yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar